'Mr P' Jadi Loyo? Inilah 4 Penyebabnya, Nomor 3 Sering Dilakukan Lelaki
Paling tidak, ada tiga tahap penting untuk terjadinya ereksi. Pertama adalah rangsangan seksual, yang bisa berasal dari indra penglihatan, pendengaran, perabaan atau pikiran.
Tahap kedua adalah komunikasi rangsangan seksual dari saraf otak ke saraf penis. Tahap selanjutnya adalah menjadi rileksnya pembuluh darah yang mensuplai penis sehingga membuat darah lebih banyak masuk ke dalam struktur silinder sehingga penis menjadi tegang.
Jika terdapat gangguan pada salah satu atau beberapa tahapan ini, maka impotensi atau disfungsi ereksi akan rawan terjadi. Penyebab gagalnya ereksi secara garis besar dibagi menjadi dua, yakni faktor fisik dan non fisik.
Berikut empat penyebab 'Mr P' menjadi loyo.
1. Trauma
Faktor non fisik atau psikis antara lain trauma masa kecil, stres, dan kecemasan. Apa pun yang membuat seorang lelaki stres dan tidak bisa rileks, dapat membuat vitalitas seksualnya padam. Sementara itu, kondisi lain yang dapat menyebabkan penis tidak bisa berfungsi adalah
2. Komplikasi penyakit.
Misalnya gangguan saraf akibat diabetes, kelainan pembuluh darah, obat-obatan tertentu atau gangguan hormonal.
Tahap kedua adalah komunikasi rangsangan seksual dari saraf otak ke saraf penis. Tahap selanjutnya adalah menjadi rileksnya pembuluh darah yang mensuplai penis sehingga membuat darah lebih banyak masuk ke dalam struktur silinder sehingga penis menjadi tegang.
Jika terdapat gangguan pada salah satu atau beberapa tahapan ini, maka impotensi atau disfungsi ereksi akan rawan terjadi. Penyebab gagalnya ereksi secara garis besar dibagi menjadi dua, yakni faktor fisik dan non fisik.
Berikut empat penyebab 'Mr P' menjadi loyo.
Faktor non fisik atau psikis antara lain trauma masa kecil, stres, dan kecemasan. Apa pun yang membuat seorang lelaki stres dan tidak bisa rileks, dapat membuat vitalitas seksualnya padam. Sementara itu, kondisi lain yang dapat menyebabkan penis tidak bisa berfungsi adalah
2. Komplikasi penyakit.
Misalnya gangguan saraf akibat diabetes, kelainan pembuluh darah, obat-obatan tertentu atau gangguan hormonal.
Comments
Post a Comment